(0541)736852    (0541)748382    [email protected]

Tahun 2011 Depan Kutim Miliki 13 Pabrik CPO

18 Desember 2010 Admin Website Artikel 3747

SANGATTA- Kepala Dinas Perkebunan Akhmadi Baharuddin mengatakan, pada tahun 2011 mendatang di Kutai Timur belal terdapat 13 unit pabrik minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO).
    “Hingga 2010 ini di Kutim terdapat 10 unit pabrik CPO dengan kapasitas produksi 480 ton per jam.  Pabrik CPO yang sedang tahap konstruksi  3 unit, dengan kapasitas 135 ton per jam. Jadi  pada tahun depan, dipastikan aakan ada 13 unit pabrik CPO di Kutim dengan kapasitas produksi 615 ton per jam,” kata Akhmadi belum lama ini.
Terus bertambahnya jumlah pabrik minyak kelapa sawit di Kutim, karena sampai sekarang di daerah ini terdapat 53 perusahaan besar swasta yang mengembangkan perkebunan kelapa sawit, dengan izin lahan seluas 605.581,77 hektare. Izin lahan PBS yang sudah ada Hak Guna Usaha (HGU) seluas 172.448,08 hektare.  Lahan kebun sawit yang sudah ditanami bibit seluas 174.713,38 hektare.  Dengan rincian, tanaman belum menghasilkan seluas 119.974,58 hektare dan tamanan menghasilkan seluas 54.733,80 hektare.

"Luasan lahan  dimaksud, pada tahun 2009 tercatat sebanyak 21.267.570 bibit kelapa sawit. Setaip hektare memerlukan bibit kelapa sawit 200 butir kecambah. Dengan demikian diperlukan penambahan areal seluas 106.000 hektare tahun 2012 mendatang,” lanjutnya.
Guna menunjang kelancaran pabrik CPO, maka di Kutim juga sudah dikembangkan perkebunan sawit rakyat.  Kebun kelapa sawit rakyat hingga tahun  2010 ini mencapai 47.344 hektare. Masing-masing kebun sawit rakyat swadaya perbantuan dan swadaya murni  12.050 hektare.
Kebun sawit pola kemitraan seluas 35.294 hektare untuk 8.937 kepala keluarga (KK). Koperasi yag sedang berjalan 56 unit. Koperasi mitra (plasma) sebanyak 107 unit. Luasan lahan kebun kelapa sawit yang dikelola koperasi yang sudah menghasilkan tandang buah segar (TBS) 1.770 hektare, sedangkan tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan seluas 33.524 hektare. Presentase capaian kebun plasma 19,07 persen tahun ini.
Diakui oleh Kadis Perkebunan, perjalanan pengembangan kebun kelapa sawit di Kutim dihadapkan berbagai masalah. Di  antaranya, kepastian tata ruang.Tapal batas desa. Dukungan infrastruktur. Kurangnya petugas lapangan pendamping kemitraan.
“Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kutim tidak semuanya berjalan lancar seperti yang dibayangkan, namun tetap menghadapi sejumlah kendala. Kendala-kendala tersebut harus segera dicarikan solusinya yang tepat, guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Akhmadi Baharuddin.

 

DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 18 DESEMBER 2010

Artikel Terkait